Menjadikan sisa umur atau hidup di dunia dengan amal dan perbuatan baik, terkadang jarang sekali terpikirkan oleh semua orang. padahal semua orang sadar dan mengerti bahwa seluruh apa yang kita perbuat dan kerjakan didunia ini nantinya akan dimintai pertanggunganjawab dihadapan Allah SWT.
semua orang juga sadar bahwa apa yang dikerjakan menyimpang dari ajaran Al-Qur'an adalah murni perbuatan syetan atau iblis, namun hanya orang-orang tertentu-lah yang mampu melawan syetan, diantaranya adalah orang yang sudah mempunyai iman yang kuat. dan yang lemah akan selalu manjadi budak syetan atau iblis. seperti kisah Nabi Muhammad SAW disaat bertemu dengan Iblis dan berdialog. inilah sedikit kisah yang perlu kita renungkan
Iblis merupakan satu bangsa Jin
yang sangat alim, warak, ahli ibadah, menjadi ketua kepada Malaikat dan Jin.
Apabila Allah s.w.t menjadikan Nabi Adam a.s dan memerintahkan semua makhluk
untuk sujud kepada Nabi Adam a.s., Iblis engkar dan tak nak sujud. Iblis telah
di murkai dan di laknati oleh Allah s.w.t.
Atas kejadian tersebut Iblis
telah minta tangguh umurnya sehingga hari Qiamat dan berjanji untuk menyesatkan
seluruh anak cucu Nabi Adam a.s. dengan segala cara dan tipu dayanya. Iblis
berjanji di depan Allah s.w.t untuk menyesatkan keseluruhan umat manusia
kecuali mereka2 yang IKHLAS kerana Allah s.w.t.
Untuk itu kita perlu waspada
mengenai hasutan, pelan tindakkan, strategi penyesatan, dan permainan Iblis dan
rakan-rakannya. Kita tahu kita tidak boleh nampak Iblis dan Iblis boleh nampak
kita dan boleh mengalir di salur darah kita. Kita tahu Iblis ini memang pandai
dalam bab Ilmu Agama dan juga Ilmu2 yang lain. Ia lebih mahir dan lebih tahu
perihal manusia itu. Setiap manusia yang lahir akan ada bersamanya “Iblis” yang
memerhati setiap gerak geri dari kecil sehingga mati. Iblis ini mencari masa
yang sesuai untuk menyesatkan manusia.
Jika orang itu warak dan alim
maka akan di sesatkan dengan kewarakan dan kealimannya. Jika orang itu berilmu
maka dia akan memaniskan ilmunya untuk lebih berilmu dan mula lupakan tuhan.
Jika orang itu meminati perkara yang samar maka ia akan menjelaskan dan
mengatakan yang samar itulah yang benar.
TUJUAN IBLIS : Ialah untuk
MENYESATKAN umat manusia dan MEMBELAKANGKAN ALLAH s.w.t di dalam kehidupan
supaya sama-sama menyertai Iblis.
Untuk itu marilah kita kenali
Iblis melalui Dialog antara Rasulullah s.a.w dengan Iblis untuk kita semua
lebih peka akan tindak-tanduk Iblis dalam kehidupan kita. Semoga kita semua di
beri Rahmat dan Pentujuk untuk menjadi hamba yang benar-benar Ikhlas kepada
Allah s.w.t.
Dialog Iblis Dan Rasulullah
s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata
Dari Muadz bin Jabal, dari Ibu
Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di kediaman seorang sahabat
Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah,
bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.” Rasulullah saw bersabda:
“Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasul-Nya yang
lebih tahu.” Rasulullah melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Lalu Saidina Umar bin Khattab
berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah.” Rasulullah menahannya:
“Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga
hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk
ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas ra berkata: pintu
lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di
janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat
seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu
Muhammad. Salam untukmu para hadirin”
Rasulullah saw lalu menjawab:
“Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “ Wahai
Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah
mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad
sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda
manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai
kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup
angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang
mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak Kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku
akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar
menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang yang dibenci Iblis
Rasulullah saw lalu bertannya
kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah
yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya
Rasulullah saw.
“Pemuda yang bertaqwa
memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci
(juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar
dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak
mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi
pahala orang – orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“Ia mengambil kekayaannya dari
tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Pandanganmu mengenai orang
seperti Abu Bakar?”
“Ia tidak menurutiku di masa
jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar Bin Khattab ?”
“Demi Allah, setiap berjumpa
dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”
“Usman Bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang
malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali Bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar
kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia
tak akan mau melakukan itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap
Allah swt)
Amalan yang Dapat Menyakiti
Iblis
“Apa yang kau rasakan jika
melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan
gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba
yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba
terebut.”
“Jika seorang umatku berpuasa
?”
“Tubuhku terasa terikat hingga
ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Qur’an?”
“Aku merasakan diriku meleleh
laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah?”
“ Itu sama saja orang tersebut
membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4
keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah
itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam
musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan
pinggangmu?”
“Suara kuda perang dijalan
Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan
tubuhmu?”
“Taubat orang bertaubat (orang
yang benar-benar taubatnya).”
“Apa yang dapat membakar
hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan
malam.”
“Apa yang dapat mencoreng
(melukakan) wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam (contoh
mudah ialah tangan kanan bersedekah walhal tangan kiri tidak mengetahui akan
sedekah tangan kanan tersebut).”
“Apa yang dapat merusak
wajahmu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul
kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majlis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan
jariku.”
“Dimanakah kau menaungi
anak-anak mu dimusim panas?”
“Dibawah kuku manusia (perintah
supaya memendekkan kuku).”
Manusia Yang Menjadi Teman
Iblis
Lalu Baginda Rasulullah
bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu?”
“Penzina”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir (juga merujuk
kepada orang yang menyesatkan)”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan Solat
Jumaat”
“Siapa manusia yang paling
membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan
solatnya dengan sengaja”
Iblis Tidak Berdaya Dihadapan
Orang yang Ikhlas
Rasullullah SAW lalu bersabda
lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”
“Iblis segera menjawab: “Tidak.
Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana Kau bisa
berbahagia dengan ummatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah
mereka dan mereka tak bisa melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan
memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.
Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca,
yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”
“Siapa orang yang ikhlas
menurutmu ?”
“Tidaklah Kau tahu wahai
Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang
ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka
pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku
meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta
hatinya masih selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis dibantu oleh 70 000 anak
– anaknya
Iblis berkata lagi: “Tahukah kamu
wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai 70 000 anak dan setiap anak memilki 70 000
syaitan. Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama’. Sebahagian
untuk mengganggu anak-anak muda, sebahagian untuk mengganggu orang tua,
sebahagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan
kepada para zahid.
Aku punya anak yang suka
mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya
manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.”
“Aku juga punya anak yang suka
menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga
mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.”
“Aku juga punya anak yang
senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia
ceritakan kepada manusia (membangga-bangga), maka 99% pahalanya akan terhapus.”
“Pada setiap seseorang wanita
yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu
menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Iblis berkata lagi: “Keluarkan
tanganmu, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak-anak ku selalu menyusup dan berubah
ke satu kondisi ke kondisi
lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka
terhempas dari keikhlasan mereka.”
“Akhirnya mereka menyembah
Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa akannya.”
Berkata lagi Iblis tersebut:
“Tahukah kamu wahai Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah
selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus
meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
Iblis menyambung ceritanya:
“Tahukah kamu wahai Muhammad? Dusta berasal dari diriku. Akulah mahluk pertama
yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta,
ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan
nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah
kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian
palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk
menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun
ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai,isterinya
menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua
anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, iaitu Cerai.”
Iblis menyambung: “Wahai
Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ngulur (melambat-lambatkan) solat,
Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikkan padanya waktu masih lama,
kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan solat di luar
waktu, maka solat itu dipukulkannya ke mukanya.”
“Jika ia berhasil
mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat
kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan
kucium keningnya serta aku ucapkan ‘solatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu
Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul?”
“Jika ia solat sendirian, aku
suruh dia untuk bergegas. Iapun solat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia
berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali,
hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi
wajah keledai.”
Iblis menyambung lagi: “Jika ia
berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika
ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya,
dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin
taat padaku.”
Iblis berkata kepada
Rasulullah: “Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku memerintahkan orang miskin
agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, ‘Kamu tidak wajib shalat, shalat
hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin
tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam
kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya
dalam kemurkaan.”
“Wahai Muhammad, apakah engkau
akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari
Islam?”
10 Permintaan Iblis Kepada
Allah SWT
Rasulullah bertanya pula kepada
Iblis: “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku
berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak.
Dan janjikanlah mereka,
tidaklah janji setan kecuali tipuan” (Qs Al Isra :64).
“Harta yang tidak dizakatkan,
aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan bercampur dengan riba.
Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.”
“Aku minta agar Allah
membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa
berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan
akan sangat patuh kepada syaitan.”
“Aku minta kepada Allah agar
aku bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar
Allah menjadikan pasar sebagai ‘masjid’ku. Aku minta agar Allah menjadikan
syair sebagai ‘kitab’ku.
Aku minta agar Allah memberikan
saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat
sebagai saudaraku. Allah berfirman, “Orang-orang boros (membazir) adalah
saudara-saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
“Wahai Muhammad, aku juga
meminta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa
melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam
aliran darah manusia. Allah menjawab, “Silakan,” aku bangga dengan hal itu
hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata lagi: “Wahai
Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan
dan menggoda,”
“Jika aku bisa menyesatkan, tak
akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah
sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi
hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi
penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang
yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah
orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.” (nafi
makhluk, Isbatkan Allah)
Rasulullah SAW lalu membaca
ayat berikut: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh
Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah
pasti berlaku” (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata: “Wahai Rasul Allah,
takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering.
Maha Suci Allah yang
menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk syurga, dan yang
telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk
neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan
kepadamu. Dan aku tidak sesekali berbohong.”
Begitulah kisah mengenai Iblis,
yang telah dipersaksikan kehadapan Baginda Rasulullah saw tanpa ada sedikit pun
penipuan dalam percakapannya. Maha Suci Allah yang menciptakan berbagai-bagai
ragam Makhluk-Nya. Hanya tinggal untuk membuat pilihan antara kita, sama ada
jalan ‘benar’ atau jalan sebaliknya yang hendak kita pilih dalam mendapatkan
Ridho Allah swt.
Semoga bermanfaat,....